Image from fisikauns2014.blogspot.com |
Bagi orang awam mungkin kata-kata Bioteknologi sering didengar, namun mungkin mengartikannya yang sedikit sulit.
Di era modern ini bioteknologi berperan cukup signifikan dalam kehidupan, kata-kata seperti kloning, tanaman transgenik, atau biofuel semakin umum didengar dan digunakan dalam keseharian kita.
Bioteknologi memiliki banyak sekali cabang seperti Bioteknologi pertanian, peternakan, pertambangan, energi alternatif, pengolahan limbah, dan farmasi. Namun artikel kali ini akan lebih fokus dan spesifik pada bioteknologi farmasi atau kesehatan.
Sebelum mengenal bioteknologi farmasi, apakah Anda sudah tahu apa itu yang disebut Bioteknologi ?
Bioteknologi adalah Ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa.
Atau jika pengertian Bioteknologi di atas membuat Anda bingung, maka mungkin Anda bisa faham dengan definisi Bioteknologi yang saya simpulkan sendiri ini.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, virus, fungi, dll) maupun produk makhluk hidup (enzim, alkohol, dll) dalam proses menghasilkan barang atau jasa yang nantinya bisa dimanfaatkan manusia.
Penerapan bioteknologi di bidang farmasi misalnya adalah pembuatan vaksin, antibiotik, antibodi, dan insulin. Berikut kita bahas secara detail satu per satu dari contoh bioteknologi farmasi:
1. Pembuatan Vaksin
Vaksin adalah suatu antigen yang di suntikan atau diberikan secara oral (lewat mulut) dan menyebabkan peningkatan kekebalan tubuh aktif dari individu yang diberi vaksin. Vaksin ini sebenarnya berasal dari virus atau bakteri penyebab penyakit yang sudah di lemahkan atau dijinakan.
Cara kerja vaksin dalam tubuh juga sangat simpel, kita ambil contoh ketika vaksin campak dimasukan maka tubuh akan merespon vaksin tersebut dengan membentuk antibodi.
Ketika kelak tubuh diserang penyakit campak maka tubuh sudah kebal karena sebelumnya telah mengenal dan membentuk antibodi terhadap campak lewat vaksin campak tersebut.
2. Antibiotik
Antibiotik adalah mikroorganisme tertentu yang dapat menghambat atau memusnahkan mikroorganisme lain yang merugikan.
Terdapat banyak sekali jenis antibiotik yang sudah ada hingga sekarang ini, contohnya seperti penisilin, rifampicin, aminoglikosida, makrolida, tetrasiclyn maupun kloramfenikol.
Namun seiring berkembangnya zaman, penggunaan antibiotik semakin tidak terkontrol, akibatnya banyak sekali ditemukan kasus penyalahgunaan antibiotik, hal inilah yang menyebabkan banyak penyakit menjadi resisten (kebal) dengan antibiotik.
Dokter selalu menganjurkan untuk menghabiskan setiap antibiotik yang dibeli untuk pengobatan, sebab jika tidak dihabiskan dikhawatirkan bakteri penyebab sakit akan menjadi resisten dengan antibiotik tersebut.
3. Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal dan hanya bisa berfungsi pada satu antigen (penyebab penyakit). Antibodi monoklonal banyak dikembangkan dalam pengobatan maupun pencegahan kanker.
4. Insulin
Salah satu teknik rekayasa genetik dalam bidang kesehatan yang telah berhasil dan giat dikembangkan adalah pembuatan insulin manusia oleh bakteri. Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme gula dalam tubuh.
Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan, hal itulah yang membuat para ilmuan bereksperimen mencari cara agar insulin ini bisa dibuat oleh manusia.
Dan benar saja, para ilmuan berhasil membuat insulin melalui perantara bakteri dan insulin ini amat berguna terutama bagi penderita penyakit diabetes.
Insulin mempunyai fungsi untuk mengolah glukosa di tubuh menjadi energi, jika kekurangan insulin maka glukosa akan menumpuk di dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan munculnya penyakit diabetes mellitus.
Nah itulah artikel kali ini mengenai penerapan bioteknologi farmasi dalam kehidupan.
LIKE & SHARE
0 Response to "Penerapan Bioteknologi Farmasi di Kehidupan Nyata"
Posting Komentar